KAMI Kecam Dugaan Kolusi Agen Rastra/BPNT di Gowa yang Merugikan Masyarakat

Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)


UJARAN, GOWA - Seorang agen Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bernama Asma Daeng Tommi, yang beralamat di Bontobaddo, Desa Tindang, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, diduga terlibat praktik kolusi bersama suaminya. Praktik ini disebut-sebut memanfaatkan program bantuan sosial pemerintah demi kepentingan pribadi.

Asma, yang juga menjabat sebagai Sekretaris BPD Desa Tindang, diduga mengarahkan penerima manfaat Bantuan Sosial Rastra/BPNT untuk berbelanja kebutuhan pokok di warung milik suaminya. Praktik ini membuat para penerima manfaat tidak memiliki kebebasan untuk membeli sembako di tempat lain.  

Lebih mengejutkan lagi, beberapa penerima manfaat dilaporkan telah menggadaikan kartu ATM bantuan mereka. Alih-alih mengambil tindakan tegas, Asma sebagai agen justru diduga melakukan pembiaran atas tindakan ini.

Ketua Bidang Politik dan Kesejahteraan Kesatuan Aktivis Mahasiswa Indonesia (KAMI), Muh. Rafli, mengecam keras praktik ini. Ia menyebut tindakan Asma sebagai bentuk Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) yang merugikan masyarakat miskin serta bertentangan dengan semangat reformasi dan prinsip keadilan.  

"Kami telah melakukan investigasi mendalam dan menemukan indikasi permainan kotor dalam penyaluran bantuan sosial ini. Ini adalah peringatan keras bagi oknum-oknum nakal yang menyalahgunakan kepercayaan rakyat dan pemerintah. Kami akan bersurat ke Dinas Sosial dan mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengevaluasi serta mengambil tindakan tegas terhadap agen seperti Asma Daeng Tommi," tegas  Rafli.  

Program bantuan sosial seperti Rastra/BPNT dirancang untuk meringankan beban masyarakat miskin. Namun, tindakan manipulatif seperti ini justru mengkhianati tujuan mulia program tersebut. Aktivis mahasiswa berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini demi memastikan bantuan sosial benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan tanpa ada penyalahgunaan wewenang.  

Pemerintah diminta segera turun tangan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap agen-agen penyalur bantuan untuk mencegah terulangnya kasus serupa. (Arl)

0 Comments