Nurhidayatullah B. Cottong, Sespimda PKN Sulawesi Selatan |
UJARAN, Gowa — Pasangan Amir Uskara dan Irmawati Haeruddin yang didukung oleh Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) mendapat sorotan positif dari berbagai pihak. Sekretaris Pimpinan Daerah PKN Sulawesi Selatan, Nurhidayatullah B. Cottong, menyebut pasangan ini sebagai sosok yang memahami dan mampu merespons kebutuhan pemuda di Kabupaten Gowa, melanjutkan kepemimpinan Adnan-Kio, sebuah wilayah dengan potensi anak muda yang terus berkembang.
“Amir Uskara memiliki pengalaman panjang dalam memimpin, sementara Irmawati adalah figur perempuan yang cerdas dan memperjuangkan hak-hak perempuan. Ini adalah kombinasi yang ideal untuk membangun Gowa,” ujar Jajat sapaan akrabnya di salah satu kedai kopi di Sungguminasa.
Menurutnya, kepemimpinan mereka mencerminkan keseimbangan antara pengalaman dan visi progresif yang dapat merangkul berbagai kalangan, terutama generasi muda.
Amir Uskara, yang dikenal sebagai tokoh dengan latar belakang kepemimpinan yang kuat, disebut mampu memberikan stabilitas dan arahan strategis dalam pemerintahan. Di sisi lain, Irmawati Haeruddin, yang memiliki rekam jejak panjang dalam memperjuangkan isu-isu perempuan, dinilai dapat memberikan perspektif yang segar dan inklusif dalam kebijakan publik. Bagi Jajat, Paket pemimpin ini diharapkan dapat menciptakan pemerintahan yang tangguh, kolaboratif, dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.
Dalam kacamata Jajat, pasangan Amir Uskara-Irmawati Haeruddin adalah pasangan dengan tim yang kreatif, menunjukkan pendekatan yang terfokus pada segmentasi audiens. Mereka tidak hanya merangkul pemilih tradisional, tetapi juga menargetkan kalangan muda dan perempuan, yang secara demografis menjadi kelompok penting dalam kontestasi politik di era sekarang. Menyasar kelompok pemuda dan perempuan, strategi kampanye pasangan ini menonjolkan inklusivitas dan keterbukaan, dua faktor yang krusial dalam memenangkan aura pemilih milenial.
Kombinasi latar belakang Amir dan Irmawati juga menciptakan apa yang disebut "paket komplit". Amir sebagai figur yang matang dalam kepemimpinan menawarkan stabilitas, sementara Irmawati menjadi simbol perubahan dan modernisasi. Keseimbangan ini menciptakan daya tarik tersendiri bagi kelompok pemilih yang menginginkan kontinuitas, tetapi juga terbuka terhadap inovasi.
Selain itu, keberhasilan pasangan ini juga didukung oleh strategi komunikasi yang efektif. PKN memposisikan mereka sebagai pemimpin yang tidak hanya mampu mengelola pemerintahan, tetapi juga dekat dengan aspirasi masyarakat. Kehadiran di media sosial, keterlibatan dalam dialog dengan komunitas pemuda, serta penekanan pada program-program pemberdayaan perempuan, semuanya dirancang untuk membangun hubungan emosional dengan pemilih.
Secara keseluruhan, pasangan Amir Uskara-Irmawati Haeruddin dinilai sebagai kandidat yang paling tepat melanjutkan pondasi pembangunan Adnan-Kio, mampu menjawab tantangan era politik modern, di mana keterlibatan aktif dari kalangan pemuda dan perempuan sangat dibutuhkan. Kolaborasi mereka tidak hanya mencerminkan representasi yang inklusif, tetapi juga memberikan harapan bagi masa depan Gowa yang lebih dinamis dan berdaya saing tinggi tanpa mengesampingkan nilai-nilai budaya. (jj)
0 Comments