Sejak Kapan Tradisi Pohon Natal Mulai Ada?

UJARAN.MAKASSAR – Ketika Anda memikirkan Natal, salah satu gambar pertama yang muncul di benak anda mungkin adalah Pohon Natal, yang ditutupi lampu berkelap-kelip, dekorasi yang funky, dan perada yang mengkilap.

Tapi dari mana datangnya tradisi yang memiliki pohon cemara di rumah kita dan mendekorasinya seperti ini?

Banyak orang mengira tradisi pohon Natal di Inggris dimulai dari zaman Victoria. Ini merujuk pada masa ketika Ratu Victoria berkuasa, dari tahun 1837 hingga 1901.

Ratu Victoria dan suaminya Pangeran Albert dikenal sebagai penggemar berat Natal!
Namun, tradisi tersebut sebenarnya berasal lebih jauh sebelum itu.

Itu berasal dari Jerman, tempat Pangeran Albert dilahirkan, dan diperkenalkan ke Inggris selama periode Georgia, ketika Raja George III naik tahta.

Dia memiliki seorang istri Jerman bernama Charlotte, yang diperkirakan ia menghias pohon untuk keluarganya pada tahun 1790-an.

Tetapi Ratu Victoria dan Pangeran Albert dikatakan sebagai orang yang membuatnya sangat populer dan modis untuk menghias pohon Natal seperti ini, itulah sebabnya banyak orang mengira bahwa mereka memulai tradisi tersebut di Inggris.

Pada awalnya, orang biasa meletakkan pohon mereka di atas meja, karena ukurannya lebih kecil. Tetapi ketika pohon yang lebih besar dapat diperoleh dari Norwegia, orang-orang mulai meletakkan pohon mereka di lantai, dengan hadiah di bawahnya.

Alasan mengapa pohon cemara digunakan secara tradisional adalah karena pohon cemara selalu hijau, yang artinya masih berwarna hijau cerah dengan banyak daun, bahkan selama musim dingin.

Sejak 1947, Norwegia telah menyumbangkan sebatang pohon ke London untuk mengucapkan terima kasih karena telah membantu mereka selama Perang Dunia II.
Upacara khusus diadakan di Norwegia pada bulan November, ketika pohon ditebang di hutan di Norwegia. Kemudian, datang ke Inggris melalui laut, sebelum dibawa ke London dengan truk besar.

Itu kemudian dipasang di Trafalgar Square di London menggunakan derek khusus. Itu didekorasi dengan cara tradisional Norwegia, dengan rangkaian lampu yang turun ke pohon, bukan berselang-seling. (Red/BBC)

Penulis:Abd. Munir

0 Comments