Bahaya Covid Ada Lagi? Rumah Sakit China Membludak

UJARAN.CHINA – Covid 19 saat ini menggila lagi, membuat Rumah sakit di China kewalahan.

Tak hanya itu tenaga kesehatan RS di china, sejumlah orang yang bekerja di rumah duka dan krematorium ikut sibuk lantaran kenaikan kasus Covid-19 di Beijing, China seperti yang dilansir dari laman reuters.com

Alasan Covid kali ini meningkat salah satunya adalah pencabutan aturan pembatasan pandemi yang ketat.

China tiba-tiba mengakhiri banyak aturan dari kebijakan Nol-Covid yang diperjuangkan Presiden Xi Jinping. Kebijakan ini memicu protes publik yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selain itu, rumah duka dan krematorium juga berjuang melakukan pelayanan yang membludak karena banyaknya pengemudi dan pekerja yang sakit. Seorang staf di Rumah Duka Miyun menyebut jumlah kematian di atas rata-rata pada periode ini.

Staf tersebut mengatakan, jumlah kali ini lebih banyak di banding sebelumnya saat sebagian besar pembatasan pandemi.

“Kami memiliki lebih sedikit mobil dan pekerja sekarang. Banyak pekerja yang dinyatakan positif,” ujar dia seperti yang di laporkan Media Reuters.

Staf yang enggan menyebut namanya itu menambahkan ada banyak sekali permintaan layanan kremasi di sana.

Sementara di Rumah Duka Huairou, Jenazah sampai harus menginap selama tiga hari sebelum dapat di kremasi, saking sibuknya keluarga atau kerabat mendiang pun bisa mengantar sendiri jenazah ke rumah duka.

“Anda bisa membawa jenazah sendiri kesini, dan memang sangat sibuk belakangan ini” Ujar salah satu staf.

Sejak aturan ketat dicabut, china meminta warganya untuk tetap di rumah jika mengidap gejala ringan. Kota-kota di seluruh china bersiap menghadapi gelombang infeksi pertama mereka.

Epidemiolog Wu Zunyou berpendapat jika pembatasan dicabut lebih dari awal, ia memperkirakan 250 ribu orang akan meninggal. Hanya saja, proporsi pasien yang sakit parah turun sebesar 0,18 persen dari kasus yang di laporkan. Dari sini, lanjutnya, bisa terlihat tingkat kematian perlahan turun.

China belum memberikan laporan secara resmi angka kematian akibat Covid-19 sejak 7 Desember 2022. Namun Komisi Kesehatan Nasional melaporkan tidak ada perubahan angka resmi kematian yakni 5.235 kasus sejak pandemi muncul di 2019

Data kasus Covid-19 yang minim memicu perdebatan di media sosial. Orang-orang tidak bisa menemukan angka pasti perihal kematian, pasien rawat inap dan pasien yang sakit parah.

“Mengapa statistik ini tidak dapat ditemukan? Apa yang terjadi? Apakah mereka tidak menghitungnya atau mereka tidak mengumumkannya?” seorang pengguna media sosial China bertanya-tanya. (Red)

Penulis: Muh. Ikhsan Maulana

 

0 Comments