Ruslan Mahmud: Tetaplah Berusaha Pantang Menyerah

UJARAN.MAKASSAR – Mungkin tidak semua masyarakat Kota Makassar mengenal H Ruslan Mahmud SH, pria kelahiran Sidrap 1 Februari 1966 ini merupakan sosok pribadi yang rendah hati, tutur kata Ruslan yang sopan menjadi ciri khas dari pengusaha jasa transportasi sekaligus politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Makassar ini.

Saat kami memulai wawancara dengannya, Ia dengan gaya khas yang sopan dan santai menceritakan awal mula memulai karir sebagai marketing periklanan,perbankan hingga terjun pada dunia politik saat ini.

Perjalanan karir seorang Ruslan Mahmud di mulai pada tahun 1988 pasca lulus kuliah hukum di Universitas Hasanuddin (UNHAS) dengan gelar sarjana, Ruslan muda kala itu memberanikan diri untuk merantau ke ibu kota Jakarta dengan harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik.

“Jadi setelah saya lulus kuliah tahun 88, saya langsung berangkat ke Jakarta mencari pekerjaan, karena saya tidak punya rumah di Jakarta jadi sementara saya menumpang dirumah milik keluarga sembari tiap hari mencari lowongan pekerjaan dengan bantuan buku telpon (yellow page), dan pada saat disana itulah saya membuktikan betul perkataan orang bahwa ibukota lebih kejam daripada ibu tiri, karena hampir 5 tahun itu berbagai pekerjaan saya lakukan, mulai dari menjadi marketing iklan, kerja di bank swasta dan lain sebagainya.” Kenang mantan Bankir ini

Berkarir dalam dunia perbankan dimulai olehnya pada tahun 1992 silam, dengan berbekal tekad yang bulat serta kesabaran dirinya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan besar milik pengusaha besar asal kab Selayar yang terkenal dengan sebutan ” manajer 1 milliar ” kala itu, setelah melalui proses panjang akhirnya dia diterima di salah satu perusahaan perbankan milik pengusaha besar tersebut.

“Sekitar awal Tahun 1992 saya beranikan diri menemui seorang tokoh asal Sulsel di kantornya di kawasan Sudirman jakarta, ya dengan maksud hati melamar pekerjaan dan berharap mudah di terima bekerja karena sama berasal dari Sulsel. Saya berusaha untuk bertemu langsung dengan beliau dengan cara menunggu ditempat turunnya kalau datang kekantor, namun lagi-lagi saya di tolak karena pendidikan saya sebagai sarjana hukum dianggap tidak cocok dengan perusahaan minuman milik pengusaha itu, tapi setelah beliau membaca salah satu sertifikat pelatihan perbankan yang saya miliki akhirnya beliau menyuruh untuk melamar ke salah satu bank swasta yang baru di beli olehnya.” Jelas Ruslan

Tidak sampai situ, setelah diperintahkan untuk melamar di bank Sukapura milik pengusaha Sulsel tersebut lantas tak membuat Ruslan mudah diterima, pasalnya menurut ayah dari 3 putri bernama Bulqis latifah, Dr fadillah Nurazizah dan Megasoraya ini dirinya masih harus berjuang agar bisa di terima bekerja sebagai pegawai bank masa itu.

“Setelah disuruh melamar pada Bank Itu tidak langsung ka kerja, menunggu lagi selama 4 bulan dan itu juga saya datangi lagi dirutnya, saya tanya sama dirutnya kenapa belum dipanggil bekerja padahal lulus tes dan sudah di acc sama direksi lainnya, akhirnya lagi-lagi karena dianggap sebagai keponakan sang pemilik bank akhirnya saya kerja dengan gaji 350 ribu perbulan.” Tuturnya sembari senyum

Setahun lebih bekerja di bank sukapura akhirnya Ruslan memutuskan untuk menikahi sang pujaan hati Sitti Munirah yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) pada perhubungan laut, hingga pada tahun 2002 ia mendirikan perusahan sendiri yang bergerak dibidang jasa transportasi dengan nama PT Mega Nusantara Raya (menara) dan memiliki puluhan armada serta ratusan karyawan dan beberapa cabang.

“Tahun 1993 saya putuskan menikah sama istri yang sekarang, hingga diberi 3 putri. Tahun 2002 setelah saya kerja di bank mega saya buat perusahaan sendiri berbekal pengalaman dan modal hasil tabungan bekerja sebelumnya, dan alhamdulillah hingga sekarang saya bisa melayani pengiriman pengiriman sepeda motor dan mobil dari perusahaan Honda dan Viar.” Pungkasnya. (AS/*)

0 Comments