Merespon Kebijakan Pemerintah Terkait Naiknya Harga BBM Bersubsidi, LMND Sulbar Serukan Penolakan

UJARAN.SULBAR – Ketuk palu kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi membuat banyak respon penolakan dari berbagai organisasi mahasiswa, hal yang sama juga dilakukan oleh EW LMND Sulawesi Barat (Sulbar), Minggu (04/09/2022).

Tepat pukul 13:00 siang tadi, Muh. Rijal selaku ketua wilayah LMND Sulbar menyerukan agar LMND yang saat ini ada di beberapa kabupaten di Sulbar agar segera merespon kebijakan tersebut.

Rijal juga menegaskan bahwa LMND Sulbar tetap mengambil sikap yang sama yakni menolak kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.

“Sejalan dengan instruksi Eksekutif Nasional LMND, maka LMND Sulbar secara tegas menolak atau menuntut untuk mencabut kebijakan kenaikan harga BBM. LMND akan terus membangun dan ikut mengkonsolidasikan gerakan agar gelombang penolakan kenaikan BBM semakin meluas”, tegas Rijal.

Sejak wacana ini dimunculkan sampai pada penetapannya, LMND Sulbar selalu mencoba memberikan respon dengan menggalang solidaritas dari berbagai elemen, sebagaimana yang disampaikan Rijal dalam kesempatan yang sama.

“Kita akan melakukan aksi lagi. Tentunya kita akan memulainya dengan mengajak semua elemen masyarakat, mahasiswa, untuk ikut bersama-sama membangun gerakan penolakan kenaikan harga BBM”, lanjut Rijal.

Selain itu Rijal berharap gerakan penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi ini terus ada dan tidak tercerai-berai dan juga mengusahakan untuk mengajak lapisan masyarakat yang lain agar kiranya sampai pada tuntutan yakni mencabut kebijakan tersebut.

“Jelas, harapan kita kedepan, bahwa gerakan penolakan kenaikan BBM bersubsidi ini tidak boleh tercerai satu dengan yg lain. Persatuan adalah hal yg wajib untuk kita bangun bersama. Selain itu, gerakan juga harus mengajak dan melibatkan semua elemen masyarakat. Tanpa persatuan, gerakan akan terlihat lumpuh dan mudah di patahkan. LMND Sulbar akan terus menyuarakan dan menguasahakan persatuan yg luas dalam upaya untuk membesarnya gelombang protes terhadap kenaikan bbm bersubsidi ini,” tutup Rijal.

Sampai saat berita ini dimuat, seruan penolakan terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi terus bermunculan di berbagai daerah. (Red)

0 Comments