Aktifis dan Pengamat Sepakat Minta Jangan Ubah Idealis Pemuda Menjadi Pragmatis

UJARAN.MAKASSAR – Lembaga Pakopi Centre (LPC) menggelar diskusi publik dengan mengangkat isu idealisme organisasi kepemudaan yang bergeser menjadi cenderung pragmatis, dalam dialog yang menghadirkan tiga narasumber tersebut sepakat untuk tidak merubah nilai idealisme kepemudaan yang selama ini telah tertanam dalam organisasi kepemudaan.

Menurut mantan aktifis Taqwa Bahar, pragmatisme dalam suatu organisasi merupakan hal yang lumrah akan tetapi jangan hal tersebut di jadikan sebagai syarat utama dalam suatu pencalonan menjadi ketua organisasi kepemudaan, pasalnya akan membuat nilai kepemudaan yang selama ini dikenal idealis menjadi terdegradasi.

“Itu memang hal yang lumrah tapi jangan menjadi syarat wajib dalam suatu kontestasi untuk memperbutkan posisi ketua organisasi kepemudaan dan sebaiknya harus di pisahkan dari warna sebuah partai politik karena isi dari organisasi kepemudaan berasal dari semua unsur.” Urai mahasiswa pasca sarjana Unhas ini

Narasumber lainnya, Arif wicaksono mengatakan adanya isu pragmatis akan membuat citra pemuda menjadi tercoreng karena selama ini menurut Arif organisasi kepemudaan dikenal mengedepankan nilai idealisme.

“Jangan sampai citra pemuda tercoreng menjadi pragmatis dan menghilangkan sisi idealis sebagai pemuda harapan bangsa. Bagaimana nasib pemuda kedepannya bila semua berfikiran pragmatis, atau mending sekalian di legalkan saja supaya jelas.” Ucap Arif

Sementara pengamat politik Asratillah menilai menjadikan uang sebagai syarat untuk menjadi calon ketua di suatu organinasi menjadi masalah kedepannya karena akan membuat calon lain yang tidak memiliki financial yang cukup menjadi urung ikut bertarung meski memiliki visi dan misi yang cukup baik.

“Kasihan Calon yang tidak punya uang tapi memiliki visi misi yang baik, padahal kita tahu banyak pemuda yang memiliki pemikiran memajukan organisasi.” Ucap Asratillah. (*)

0 Comments