77 Tahun Indonesia Merdeka, AYP: Pemuda Antar Bangsa Ini, Hingga Satu Abad Kemerdekaan

UJARAN.MAKASSAR – Diusia ke 77 tahun berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia yang telah memproklamasikan diri sebagai Satu Bangsa, Satu Tanah Air dan Satu Tujuan menuju Kemakmuran bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia jatuh tepat di hari Jumat, Tanggal 17 Agustus 1945, tepat hari yang penuh Barokah (Jumat) di tanggal 17 Agustus itulah mimpi rakyat Indonesia tercapai.

77 tahun lalu Pemuda yang dimotori oleh Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh melakukan penculikan terhadap dua tokoh bangsa yaitu; Soekarno dan Hatta. Pemuda dari perkumpulan “Menteng 31” itu memaksa Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, Peristiwa Rengasdengklok itu menjadi goresan tulisan sejarah di bangku-bangku pendidikan.

Dari gambaran sejarah itu menunjukan bahwa peran Pemuda sangatlah penting. Pemuda adalah Pilar Utama Bangsa ini, Itu jelas tergambar di tanggal 28 Oktober 1928, Melalui “Sumpah Pemuda” untuk satu Tekad.

Setelah menelusuri perjalanan yang panjang (77 Tahun) Kemerdekan. Rakyat Indonesia kini terus menghadapi serbuan arus globalisasi, Tidak hanya itu Teknologi di bidang digital yang terus menerus berkembang, tentunya akan berpengaruh bagi Generasi Muda (Milenial).

Pemuda saat ini tidak dihadapkan dengan Penjajah yang nyata seperti yang dihadapi Pemuda di era 1928 hingga 1945. Penjajah itu kini datang memboncengi tehnologi dengan membawa ideologi, yang tentu nya tidak senafas dalam semangat perjuangan pemuda.

Pemuda harus berlandaskan semangat ideologi Pancasila yang berlandaskan nilai-nilai yang terkandung di dalam UUD 1945.

“Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Cepat” Thema HUT RI Ke 77 dimaknai sebagai keinginan pemerintah terlepas dari persoalan ekonomi pasca pandemi COVID-19.

“Pemuda, Tugas kita sebagai anak bangsa, di era globalisasi ini tantangan nya tentu jauh lebih berat. Pemuda indonesia harus meningkatkan kompetensinya agar mampu memenangkan persaingan global, menjauhi pragmatisme menggadaikan intelektual serta Semangat jangan pernah runtuh antar bangsa ini menuju satu abad Kemerdekaan Bangsa ini, Jaga hingga Bumi ini runtuh,” Andi Yuslim Patawari (Aktivis Nasional). (AS/rls)

0 Comments