Aktivis Sebut Bantuan Kuota Internet Gratis Bagi Siswa Terindikasi Tidak Tepat Sasaran

UJARAN.MAKASSAR – Informasi yang dirilis salah satu media bahwa penerima manfaat bantuan kuota gratis dari kementrian pendidikan di ruang lingkup pendidikan Kota Makassar sekitar 201 ribu siswa yang akan menerima. Hal itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan.

“Untuk siswa SD dan SMP, akan diberikan kuota sebesar 35 GB setiap bulan selama empat bulan. Sementara untuk pengajar, diberikan kuota 42 GB setiap bulan selama empat bulan,” ungkap Irwan dikutip dari fajar Sabtu (19/9/2020).

Hal itu menjadi sorotan Nurhidayatullah B. Cottong, salah satu aktivis/penggiat literasi dan media yang mempertanyakan dasar pernyataan dari Plt Kadisdik Kota Makassar.

Sebab menurut data dari laman kementian verval ponsel penerima manfaat bantuan kuota gratis untuk SD sebanyak 133.166 Nomor HP dan SMP 46.226 Nomor HP sehingga total sekitar 160.103 nomor hp siswa penerima manfaat.

Ia membeberkan bahwa hal itu terlihat ganjal dengan perbandingan jumlah siswa yang ada di dapodik hanya sekitar 195.908 siswa yang terdiri dari SD sebanyak 133.166 dan SMP sebanyak 62.742 siswa.

“Artinya apa, bila jumlah siswa sebanyak 195.908 siswa yg terdata di Dapodik, lalu ada 160.103 siswa yg mendapatkan bantuan kuota. Maka akan ada sisa berkisar 35.805 orang siswa yg tdk mendapatkan bantuan kuota,” Ujarnya, Sabtu (02/01/20).

Lanjut ia mempertanyakan, “Lalu, jumlah 201 ribu siswa itu dari mana?, sebab ini mengindikasikan bantuan tidak tepat sasaran jika yg digelontorkan bantuannya lebih banyak dibanding jumlah calon penerimanya.” Tanyanya.

Ia berharap, akan hal itu menjadi penekanan mengingat bantuan sosial dimasa pandemi termasuk salah satunya bantuan kuota gratis harus jangan sampai disalahgunakan dan tidak sesuai peruntukannya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dari Plt. Kadisdik Kota Makassar terkait ini. (Red/Pensa)

0 Comments