Menjadi satu-satunya festival di Indonesia yang menerapkan sistem tanpa sampah pasca kegiatan (zero waste), Le Food Fest membuktikan bahwa pendidikan, budaya, dan lingkungan dapat bersinergi menciptakan peradaban baru yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Konsep Smart Food tercermin dari seluruh hidangan yang disajikan menggunakan bahan makanan sehat, organik, dan lokal, serta diolah dengan prinsip keberlanjutan. Sementara Smart Culture diwujudkan melalui penerapan budaya makan yang beretika, ramah lingkungan, serta berorientasi pada kecerdasan ekologi dan kemandirian.
Tidak ada satu pun sampah plastik atau limbah non-organik yang tertinggal setelah acara. Semua pelapak makanan diwajibkan bertanggung terhadap seluruh kemasan produknya hingga setelah konsumen menikmati hidangan para UMKM. Sistem ini menjadikan Le Food Fest sebagai pelopor zero waste festival .
Penanggungjawab Le Food Fest 2025 Andi Agus menyampaikan bahwa kegiatan Smart Food bukan hanya tentang makanan sehat, tetapi tentang cara berpikir
“Smart Food bukan hanya tentang makanan sehat, tetapi tentang cara berpikir. Smart Culture bukan sekadar budaya makan, tetapi budaya bertanggung jawab terhadap bumi. Melalui Le Food Fest, kami mendidik generasi masa depan agar mampu menyatukan kearifan lokal dengan teknologi hijau untuk menciptakan peradaban cerdas dan berkelanjutan.”
Berdasarkan evaluasi panitia, Le Food Fest:
1. Berhasil mengurangi 100% sampah pasca acara
2. Mendorong pelaksanaan budaya makan yang beretika dan sadar lingkungan
3. Menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya kedaulatan pangan
Dengan keberhasilan Le Food Fest, Le Cendekia Boarding School tidak hanya menggelar festival kuliner, tetapi harusnya mampu menginisiasi sebuah gerakan perubahan menuju masa depan Indonesia yang sehat, cerdas, dan berbudaya. (Red)

0 Comments