![]() |
| Dalam wawancara ekslusif ujaran bersama Prof. Sukardi Weda ia memaparkan banyak hal dari sudut pandang akademis dan tata kelola perguruan tinggi. |
UJARAN.CO.ID, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) dinilai perlu dipimpin figur yang memiliki visi besar untuk membawa kampus ini menjadi Universitas Kelas Dunia (World Class University).
Dalam wawancara ekslusif ujaran bersama Prof. Sukardi Weda ia memaparkan banyak hal dari sudut pandang akademis dan tata kelola perguruan tinggi. Menurutnya, upaya menuju universitas kelas dunia disebut harus dilakukan secara strategis dan menyeluruh dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Unhas diketahui memiliki 471 guru besar per 5 Agustus 2025, jumlah yang dinilai sangat fantastis.
Guru besar Unhas menjadi aset penting untuk mendorong penelitian unggulan yang dapat memberi manfaat langsung bagi Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Potensi penelitian ini juga bisa meningkatkan kesejahteraan bangsa jika dimanfaatkan secara maksimal.
Menurut pandangan akademisi, roh utama perguruan tinggi tetap pada tridharma, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Tiga aspek ini harus dijalankan secara sungguh-sungguh jika Unhas ingin berdaya saing global.
Unhas juga dinilai perlu memperluas kemitraan internasional. Kolaborasi dengan universitas besar seperti Harvard University, Cambridge University, NUS, Peking University, London School of Economics, University of Tokyo, MIT, hingga Stanford University, disebut sangat mendesak dilakukan.
Selain kerja sama riset, jumlah mahasiswa asing di Unhas juga perlu ditingkatkan. Kehadiran mahasiswa internasional akan memperkuat reputasi Unhas sebagai kampus berkelas dunia dan meningkatkan kontribusinya di level global.
Untuk membangun mutu, sistem quality assurance yang tepat harus diterapkan. Salah satu standar yang bisa diadopsi adalah Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) yang sudah terbukti di berbagai organisasi, termasuk lembaga pendidikan.
MBNQA diluncurkan oleh US Congress tahun 1987 dan ditandatangani Presiden Ronald Reagan. Sistem ini dirancang untuk mendorong organisasi melakukan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan mengukur kinerja secara menyeluruh.
Ada tujuh kriteria utama MBNQA, yakni: kepemimpinan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan dan pasar, pengukuran dan manajemen pengetahuan, fokus tenaga kerja, manajemen proses, serta hasil bisnis. Jika diterapkan di Unhas, kriteria ini dinilai bisa membawa kampus menuju reputasi ekselen di tingkat global.
Sebelumnya, Prof Sukardi dapat dipastikan ikut mendaftar sebagai calon rektor. Ia mengungkapkan bahwa motivasinya maju sebagai bakal calon Rektor Unhas adalah untuk menjadikan kampus terbesar di kawasan timur Indonesia itu menuju World Class University.
“Salah satu visi saya adalah menghadirkan Unhas sebagai universitas kelas dunia. Untuk mencapainya, diperlukan kerja sama erat seluruh civitas akademika dalam mengembangkan tridharma perguruan tinggi, serta strategi yang berorientasi global,” ujarnya. Selasa (26/08/25).
Diketahui, Prof Sukardi juga pernah menjabat sebagai Wakil Rektor I Kalla Institute, perguruan tinggi milik pengusaha nasional sekaligus mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
Hingga berita ini diturunkan, tercatat sudah ada dua bakal calon rektor yang dinyatakan lengkap dokumennya oleh PPR, yakni Prof Jamaluddin Jompa (Prof JJ) dan Prof Budu. Dengan masuknya Prof Sukardi, persaingan menuju kursi Rektor Unhas 2026-2030 diprediksi semakin ketat.

0 Comments