UJARAN.CO.ID, NUNUKAN – PT Pelindo (Persero) Regional IV Nunukan memastikan akan melakukan sejumlah pembenahan layanan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan demi meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat pengguna jasa pelabuhan. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mensterilkan pelabuhan dari keberadaan aparat penegak hukum (APH) berseragam, seperti TNI dan Polri.
General Manager Pelindo Regional IV Nunukan, Beny, menegaskan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan standar keamanan pelabuhan internasional. Ia menegaskan, terdapat zona-zona di kawasan pelabuhan yang tidak membenarkan kehadiran petugas selain dari Security Pelindo dan petugas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
“TNI-Polri tidak diperkenankan berada dalam zona terbatas pelabuhan, karena bukan merupakan bagian dari kewenangan mereka dalam operasional pelabuhan,” ujarnya.
Penegasan ini diambil menyusul adanya kritik dari berbagai pihak terkait lemahnya penerapan ISPS Code atau International Ship and Port Facility Security Code di Pelabuhan Tunon Taka. ISPS Code merupakan standar internasional yang mengatur sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan.
“Kami berkomitmen menerapkan ISPS Code secara menyeluruh agar pelabuhan bisa beroperasi sesuai standar global dan dipercaya oleh kapal asing,” ujarnya.
Menurut Beny, keberadaan aparat berseragam dan bersenjata lengkap justru menimbulkan ketidaknyamanan, terutama bagi kapal asing yang merasa tidak aman jika mendapati personel non-pelabuhan di dalam area pelabuhan.
“Beberapa kapal asing merasa was-was melihat aparat bersenjata lengkap di pelabuhan, padahal mereka datang untuk aktivitas niaga, bukan keamanan,” ujarnya.
Selain menertibkan personel berseragam, Pelindo Nunukan juga tengah melakukan penataan terhadap area parkir kendaraan di kawasan pelabuhan. Penataan dilakukan untuk menjaga keteraturan lalu lintas kendaraan roda dua dan roda empat yang keluar masuk terminal penumpang.
“Kami tertibkan area parkir kendaraan agar proses antar-jemput penumpang tidak semrawut dan dapat berjalan tertib dan aman,” ujarnya.
Langkah tegas ini juga menjadi jawaban atas kritik dari Ketua Umum Pelaut Kalimantan Utara, Capt. Awaluddin, yang sebelumnya menyebut Pelindo Nunukan belum optimal dalam menerapkan aturan pengamanan pelabuhan.
“Kritik dari Capt. Awaluddin menjadi masukan positif bagi kami untuk segera memperbaiki segala bentuk pelanggaran di pelabuhan,” ujarnya.
Pihak Pelindo Nunukan juga menyampaikan bahwa seluruh perbaikan ini dilakukan secara bertahap dan melibatkan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan KSOP, Dinas Perhubungan, dan otoritas lainnya demi menciptakan pelabuhan yang aman dan profesional.
“Kami ingin menjadikan Pelabuhan Tunon Taka sebagai pelabuhan yang tertib, aman, dan dipercaya masyarakat serta mitra internasional,” pungkasnya.
0 Comments