Kadis Pendidikan Parepare Tuduh Wartawan Provokator dalam Kasus Guru SMP

Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare, Makmur, menyebut wartawan sebagai provokator saat dimintai keterangan terkait kasus dugaan penganiayaan siswa SMP Negeri 4 Parepare oleh oknum gurunya sendiri. Pernyataan tersebut dilontarkan ketika wartawan mengonfirmasi perkembangan kasus pada Jumat (17/1/2025).
UJARAN.CO.ID, PAREPARE – Kepala Dinas Pendidikan Kota Parepare, Makmur, menyebut wartawan sebagai provokator saat dimintai keterangan terkait kasus dugaan penganiayaan siswa SMP Negeri 4 Parepare oleh oknum gurunya sendiri. Pernyataan tersebut dilontarkan ketika wartawan mengonfirmasi perkembangan kasus pada Jumat (17/1/2025).

“Kami sudah beri teguran,” ujar Makmur, menegaskan bahwa pihaknya hanya memberikan teguran kepada guru tersebut untuk menghindari gangguan pada proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Menurut Makmur, memberikan sanksi berupa larangan mengajar kepada guru yang bersangkutan akan merugikan siswa. “Kalau larangan mengajar merugikan siswa. Siapa yang mau ajar, kau yang mau ajari,” tambahnya.

Makmur juga meminta agar kasus dugaan penganiayaan ini tidak dibesar-besarkan, mengingat proses damai sudah dicapai antara pihak guru dan keluarga siswa. “Kalau sudah proses damai, damai-mi jangan-mi selalu bikin masalah lagi, provokator ko je kau,” ucap Makmur kepada wartawan.

Pernyataan tersebut menuai kritik dari sejumlah pihak, terutama para jurnalis, yang merasa upaya mereka dalam mencari kebenaran malah dianggap sebagai provokasi. Meski demikian, Makmur berdalih bahwa maksud pernyataannya telah disalahartikan.

“Tabe, bukan begitu maksudku kemarin. Saya tidak mau proses damai ini ada lagi masalah yang ditimbulkan. Karena banyak sekali pertanyaannya jadi saya jawab jangan maki lagi provokasi,” tulis Makmur melalui pesan WhatsApp saat dikonfirmasi ulang.

Kasus dugaan penganiayaan siswa oleh guru SMP Negeri 4 Parepare ini menjadi perhatian publik setelah laporan dari keluarga korban menyebar di media sosial. Meski proses damai telah ditempuh, masyarakat tetap mendesak agar ada penanganan serius untuk mencegah kasus serupa terulang.

Sejumlah aktivis pendidikan menyoroti respons Dinas Pendidikan Parepare, yang dinilai terlalu longgar terhadap oknum guru yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Mereka menekankan bahwa kekerasan terhadap siswa merupakan pelanggaran serius yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan teguran.

Dinas Pendidikan Parepare sendiri belum memberikan pernyataan resmi mengenai langkah konkret untuk memastikan keamanan siswa di lingkungan sekolah. Makmur hanya menegaskan bahwa pihaknya telah mengingatkan guru terkait untuk tidak mengulangi perbuatannya.

Kasus ini menyoroti pentingnya peran jurnalis dalam mengungkap dugaan pelanggaran, sekaligus menekankan perlunya sikap profesional dan transparan dari pejabat publik dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

(udin)

0 Comments