Hasbia, warga Kota Makassar tengah beraktivitas dan menikmati nyala listrik di malam hari berkat program bantuan pasang baru listrik gratis dari PLN, Light Up The Dream. |
UJARAN, Makassar – Malam telah lama menyelimuti Kota Makassar. Di sebuah sudut kecil di pinggiran kota, Hasbia, seorang ibu berusia 45 tahun, menatap rumahnya yang kini terang benderang. Cahaya lampu yang menyala lembut menembus jendela rumahnya, mengusir kegelapan yang dulu akrab menemaninya di setiap malam.
Hasbia, yang tinggal bersama tiga anaknya, masih tidak percaya bahwa rumahnya kini bisa diterangi oleh listrik. Sebelumnya, ia harus rela menyalur listrik dari tetangganya, dengan biaya yang cukup besar untuk kantong seorang ibu yang berjuang sendirian menghidupi keluarganya. Setiap bulan, Rp 100 ribu harus dikeluarkan hanya untuk menikmati cahaya lampu dan menyalakan beberapa peralatan rumah tangga.
"Setiap bulan, selalu ada rasa khawatir tidak bisa membayar biaya listrik. Apalagi, hidup kami pas-pasan," kenang Hasbia, sambil tersenyum getir.
Namun, malam itu berbeda. Ada rasa lega dan kebahagiaan yang menghangatkan hatinya. Berkat program 'Light Up The Dream' dari PT PLN (Persero), Hasbia kini bisa menikmati listrik yang sepenuhnya miliknya sendiri. Tidak ada lagi kekhawatiran harus menyalur listrik dari tetangga, tidak ada lagi tagihan listrik yang mencekik. Dengan hanya Rp 20 ribu per bulan, ia bisa membeli token listrik yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Malam itu, Hasbia sedang duduk di ruang tamu rumahnya yang sederhana. Di sebelahnya, anak-anaknya asyik belajar dengan penerangan yang cukup, sesuatu yang dulu tidak bisa mereka nikmati setiap saat. Lampu-lampu yang menyala terang bukan hanya memberikan cahaya, tetapi juga harapan dan semangat baru bagi keluarga kecil ini.
"Terima kasih saya ucapkan kepada PLN atas bantuan pemasangan listrik secara gratis," ujar Hasbia dengan suara terbata, sesekali menyeka air matanya. Air mata kebahagiaan yang muncul karena perubahan besar dalam hidupnya.
Bagi Hasbia, cahaya listrik yang kini hadir di rumahnya adalah sebuah berkah yang tidak ternilai harganya. Malam-malam yang dulu kelam dan penuh dengan ketidakpastian, kini berubah menjadi malam yang tenang dan penuh rasa syukur. Listrik yang ia peroleh bukan hanya sekadar fasilitas, tetapi juga simbol kemerdekaan yang nyata. Kemerdekaan dari kegelapan, kemerdekaan dari beban biaya yang selama ini menghantui.
Anak-anak Hasbia kini bisa belajar dengan nyaman di malam hari, mengerjakan PR mereka tanpa perlu khawatir dengan pencahayaan yang minim. Mereka bisa bermimpi lebih tinggi, dengan harapan bahwa pendidikan yang baik akan mengantarkan mereka pada kehidupan yang lebih baik pula. Dan semua ini, dimulai dari nyala lampu yang kini setia menemani mereka.
Program 'Light Up The Dream' yang digagas PLN telah membuka jalan bagi ribuan keluarga seperti Hasbia untuk menikmati listrik, sesuatu yang sering dianggap biasa bagi banyak orang, tetapi menjadi kemewahan bagi mereka yang kurang mampu. Hasbia tidak sendiri, ia adalah salah satu dari 7.357 keluarga yang menerima bantuan ini sepanjang tahun 2024. Secara keseluruhan, program ini telah membantu 24.451 keluarga di seluruh Indonesia.
Malam itu, ketika Hasbia menatap anak-anaknya yang tertidur pulas dalam cahaya lampu, ia menyadari bahwa harapan baru telah lahir. Listrik yang hadir di rumahnya bukan hanya mengubah malam-malam yang dulu suram, tetapi juga membawa cahaya masa depan yang lebih cerah bagi keluarganya. Hasbia pun berjanji, akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anaknya.
Di tengah malam yang hening, Hasbia tersenyum, merasakan kedamaian yang lama dirindukan. Malam itu, bagi Hasbia dan keluarganya, adalah malam yang penuh dengan rasa syukur dan kebahagiaan. Sebuah malam yang tidak akan terlupakan, malam di mana cahaya kemerdekaan benar-benar terasa hadir dalam hidup mereka. (jj)
0 Comments