UINAM Diduga Lakukan Pungli ke Camaba

Foto Kabid Pendidikan dan Kebudayaan HMI Cagora, Fathur Rahman.

UJARAN.COM – Ketua Bidang (Kabid) Pendidikan dan Kebudayaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Gowa Raya (Cagora), Fathur Rahman menduga ada Oknum yang melakukan Pungutan Liar (Pungli) pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).


Dalam press release yang diterima oleh Wartawan Ujaran.co.id, Fatur Rahman mengatakan bahwa harga yang dipatok oleh pihak Rektorat UINAM sangat berbeda dari harga yang ada di pasaran.

“Saya menduga pengadaan dan pembelian map yang dilakukan oleh pihak Rektorat UINAM ketika ingin mengambil formulir pendaftaran ulang adalah sebuah pungutan liar. Pasalnya harga yang dipatok oleh pihak Kampus sangat jauh berbeda dengan yang ada di pasaran,” ujarnya Kamis (15/07/21).


Fathur Rahman juga menilai bahwa Kampus yang dikenal dengan jargon Kampus Peradaban tersebut tidak dapat beradaptasi dengan dunia teknologi.


“Kampus yang dikenal dengan jargon Kampus Peradaban ini tidak mampu beradaptasi dengan dunia teknologi lantaran masih melakukan format konvensional atau cara lama. Semestinya semua format sudah berbentuk digital,” katanya.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa ada beberapa Calon Mahasiswa Baru (Camaba) UINAM yang mengeluh terhadap hal tersebut.


“Kami sangat prihatin dengan apa yang dilakukan oleh pihak Birokasi Kampus, karena beberapa calon mahasiswa baru mengeluh terhadap pembelian map ini, pasalnya di tengah kondisi hari ini dimana ekonomi masyarakat menurun lantaran pandemi, pihak Kampus masih memberlakukan pembelian map yang harganya sangat jauh berbeda dengan harga map yang ada di pasaran. Mestinya sebagai kampus yang dikenal sebagai Kampus Peradaban, sudah mampu menyesuaikan dengan kondisi hari ini dimana pengarsipan sudah dilakukan dengan cara digital,” ungkapnya.

Ia juga menduga ada pihak yang sengaja tidak melakukan pemberkasan digital lantaran ingin menjadikan pembelian map tersebut sebagai lahan bisnis.


“Kenapa sampai hari ini pihak kampus masih melakukan pengembalian berkas secara memakai map? Setahu kami UINAM memiliki tim IT yang sangat hebat dibanding kampus-kampus lain, alasannya UIN juga punya jurusan TI kok sampai hari ini masih dilakukan pengambilan dan pengembalian berkas secara manual. Apakah ini sengaja dilakukan untuk mendapat pundi-pundi materi yang menguntungkan secara pribadi atau bagaimana? dan Entah siapa yang sengaja melakukan aktivitas tersebut, oknum kah atau Kampus kah secara kelembagaan kita tidak tau. Yang pastinya jika kampus secara kelembagaan yang memberlakukan hal tersebut kita perlu tau apakah itu sudah di rapatkan atau tidak? Jikapun iya dikemanakan uang hasil penjualan map tersebut? Kita butuh tranparansi. Dan kalaupun pengembalian berkas memakai map yang berbayar tidak masuk dalam agenda penerimaan mahasiswa baru, sungguh sangat tega oknum yang melakukan pungutan tersebut. Harga Map 30 ribu itu dikalikan dengan ribuan mahasiswa baru menghasilkan angka yang sangat fantastis. Sungguh Mark up yang sangat tidak masuk akal,” tuturnya.

Tidak hanya itu, Fathur juga mengatakan bahwa hal serupa telah terjadi berulang kali.


“Sebenarnya ini Sudah lama dilakukan oleh pihak kampus dan setiap tahun berulang, apakah karena kita terlalu melakukan pembayaran yah sehingga oknum yang melakukan hal tersebut leluasa melakukan pembayaran map yang harganya tidak masuk akal itu dan sampai hari ini kita tidak tahu apa alasan dari pihak Kampus memungut bayaran dari pengembalian berkas tersebut,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Fathur berharap agar pihak UINAM mampu memberikan solusi dan keringanan terhadap Calon Mahasiswa Barunya.


“Saya berharap di tengah kondisi yang makin sulit ini pihak Kampus mampu memberikan solusi dan keringanan terhadap calon mahasiswa barunya,” pungkas Fathur.


Hingga berita ini dimuat, belum ada konfirmasi dari pihak Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru UINAM.

Penulis : Kasmir

0 Comments