Istri Munir Kembali Sindir Jokowi

Foto: Suciwati, istri Aktivis HAM Munir.

UJARAN.JAKARTA – Istri aktivis HAM Munir Said Thalib, yakni Suciwati mengungkapkan, adanya tindakan pengabaian dalam proses penanganan pembunuhan suaminya, Kamis (18/3/21).

Dikatakannya, terlihat dari sikap presiden yang malah memberi posisi atau jabatan kepada para terduga pelaku pembunuhan Munir 2004 lalu.

“Jadi pengabaian atas kejahatan yang serius, tadi kan dalam kasus Munir soal pemufakatan jahat, dalam kasus ini dan para pelakunya dibiarkan bebas tanpa peradilan yang adil,” kata Suciwati dalam diskusi daring, Selasa (16/3/21)

“Dan bahkan dijadikan orang kepercayaannya dia. Ini hal yang jelas dan kasat mata dalam kasus Munir,” sambungnya.

Sekalipun ia tidak menyebut secara spesifik siapa saja tokoh yang diangkat dalam jajaran pemerintahan yang merupakan terduga pemufakatan jahat dalam kasus meninggalnya Munir.

Namun, Suci mengungkap beberapa pejabat yang diduga pernah terlibat dalam kasus pelanggaran HAM lainnya yakni Wiranto.

Wiranto pada masa pemerintahan Jokowi 2014-2019 menjabat sebagai Menko Polhukam Republik Indonesia.

Selanjutnya, dia juga menyebut nama Hendropriyono yang juga pernah mendapat jabatan di pemerintahan Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Hendropriyono juga didua terlibat dalam kasus pelanggaran HAM masa lalu di Dusun Talangsari, Lampung, pada 1989.

Olehnya itu, Suciwati merasa sia-sia untuk percaya pada pemerintahan saat ini. Ia bahkan tidak datang ketika diundang untuk bertemu Presiden Joko Widodo

“Tak ada gunanya bertemu karena pada akhirnya tidak ada titik terang dalam semua kasus pelanggaran HAM berat masa lalu,” tegasnya.

Ia juga menilai suara korban pelanggaran HAM berat yang tidak didengar pemerintah sebagai bentuk pengabaian

“Saya sejak awal memang tidak percaya memang ketika kita lihat bagaimana dengan itu tadi janjinya ada nawacita ketemu teman-teman aksi kamisan,” ungkap Suci

Diketahui kasus Munir terjadi pada 7 September 2004. Ia dibunuh dalam perjalanan dari Jakarta ke Amsterdam.

Munir tewas dua jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Schipol, Amsterdam pukul 08.10 waktu setempat.

Adapun hasil otopsi kepolisian Belanda dan Indonesia menemukan Munir tewas karena racun arsenik.

Polisi menetapkan pilot Garuda Indonesia Pollycarpus Budihari Priyanto menjadi tersangka pembunuhan pada 18 Maret 2005 lalu. (red/pensa).

0 Comments