Amerika Serikat dan China Sepakat Pangkas Tarif Impor, Perang Dagang Global Mulai Mereda?


Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk menghentikan penerapan tarif tambahan selama 90 hari ke depan, sebagai bagian dari kesepakatan dagang sementara

UJARAN.CO.ID — Ketegangan dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia mulai menunjukkan tanda-tanda mereda. Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China resmi mengumumkan kesepakatan untuk memangkas tarif impor secara resiprokal, sebagai langkah awal meredakan perang dagang global yang selama ini mengguncang pasar keuangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.


Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk menghentikan penerapan tarif tambahan selama 90 hari ke depan, sebagai bagian dari kesepakatan dagang sementara. Dalam periode tersebut, tarif impor yang dikenakan akan diturunkan lebih dari 100 poin persentase, dari level sebelumnya menjadi hanya 10 persen.


“Kedua negara mewakili kepentingan nasional mereka dengan sangat baik. Kami berdua memiliki kepentingan dalam perdagangan yang seimbang, AS akan terus bergerak ke arah itu,” ujarnya, dikutip dari Reuters pada Selasa, 13 Mei 2025.


Langkah ini disambut positif oleh pelaku pasar dan kalangan pengusaha, yang sebelumnya mengeluhkan dampak perang tarif AS-China terhadap rantai pasok global dan kestabilan harga bahan baku.


Scott Bessent juga diketahui telah melakukan pertemuan penting dengan Perwakilan Dagang ASJamieson Greer, usai pembicaraan intensif antara kedua negara yang berlangsung selama sepekan terakhir. Keduanya mengapresiasi kemajuan diplomasi ekonomi bilateral, terutama dalam mempersempit berbagai perbedaan kebijakan dagang.


“Kami telah melakukan pembicaraan yang produktif dan progresif. Semua pihak ingin solusi yang menguntungkan kedua belah pihak,” ujarnya.


Pertemuan ini menjadi interaksi tatap muka pertama antarpejabat ekonomi senior AS dan China sejak Presiden AS Donald Trump kembali menjabat dan meluncurkan kebijakan perdagangan agresif yang memicu konflik dagang global.


Tarif tinggi yang dikenakan sebelumnya oleh pemerintahan Trump pada produk-produk asal China menjadi pemicu utama dari ketegangan yang menekan ekspor, memperlambat investasi, dan menimbulkan gejolak di pasar saham dunia.


Kesepakatan penurunan tarif ini dinilai sebagai titik awal positif untuk membangun perdagangan internasional yang lebih stabil dan menghidupkan kembali kepercayaan pasar global.


Langkah lanjutan masih akan dibahas dalam pertemuan berikutnya, dengan fokus pada penghapusan sisa tarif, transparansi peraturan, serta perlindungan kekayaan intelektual dan akses pasar bilateral yang lebih adil.


Pemerintah China menyambut baik langkah ini, dan menyatakan komitmen untuk terus membina kerja sama ekonomi yang berkelanjutan dengan AS, demi menciptakan keseimbangan dalam sistem perdagangan multilateral.

0 Comments