UJARAN.CO.ID - Perusahaan teknologi raksasa Apple dilaporkan angkut 600 ton iPhone dari India ke Amerika Serikatuntuk menghindari beban tarif impor tinggi yang diberlakukan Presiden Donald Trump terhadap produk dari India dan China. Langkah ini terungkap melalui laporan eksklusif yang diterbitkan Reuters, Sabtu (13/4/2025).
Pengiriman ratusan ton iPhone yang diproduksi di India ke AS dilakukan menggunakan pesawat kargo. Strategi ini diambil sebagai bentuk respons atas tarif resiprokal sebesar 26 persen yang dikenakan pemerintah Trump terhadap produk asal India, termasuk produk Apple. “Apple ingin menghindari tarif itu,” ujar sumber internal Apple, dikutip Reuters.
India, yang kini menjadi pusat manufaktur kedua bagi Apple setelah China, mulai terdampak kebijakan dagang agresif Trump yang juga menetapkan tarif impor produk dari China sebesar 125 persen. “Tarif ini bisa melonjakkan harga jual iPhone di pasar AS,” ujarnya.
Langkah cepat ini diambil Apple untuk mempertahankan kestabilan pasokan di Amerika Serikat, salah satu pasar terbesar mereka. Analis memperkirakan, sekitar 20 persen dari seluruh iPhone yang dijual di Amerika Serikat berasal dari India, ujarnya.
Untuk mempercepat distribusi, Apple menggunakan sistem “green corridor” atau koridor hijau di bandara pusat produksi mereka di India. Sistem ini mengadopsi model distribusi logistik Apple yang sebelumnya diterapkan di beberapa bandara besar di China, ujarnya.
“Model koridor hijau ini memungkinkan pengiriman produk dilakukan dengan cepat dan aman tanpa kendala regulasi lokal,” ujar sumber yang mengetahui strategi pengiriman Apple. Apple kirim iPhone dari India ke AS ini menjadi salah satu pengiriman smartphone terbesar sepanjang tahun ini, ujarnya.
Presiden Trump diketahui secara konsisten menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, naik dari 54 persen menjadi 125 persen hanya dalam kurun waktu singkat. Kebijakan ini mendorong Apple memindahkan sebagian besar produksi iPhone dari China ke India, ujarnya.
Langkah tersebut bukan hanya demi efisiensi logistik, tetapi juga bentuk diversifikasi rantai pasokan global Apple agar tak terlalu tergantung pada China. “India saat ini menjadi bagian penting dalam strategi manufaktur Apple ke depan,” ujarnya.
Para analis juga memperingatkan bahwa lonjakan tarif ini bisa berimbas langsung ke konsumen, terutama dalam bentuk kenaikan harga iPhone di Amerika Serikat. “Jika tidak ada langkah cepat, harga iPhone bisa naik signifikan,” ujar seorang analis Counterpoint Research.
Dengan penjualan lebih dari 220 juta unit iPhone setiap tahun secara global, Apple kini dituntut untuk beradaptasi cepat terhadap perubahan geopolitik dan kebijakan dagang. “Ini adalah momen penting bagi Apple untuk memperkuat ketahanan rantai pasok mereka,” ujarnya.
0 Comments