![]() |
Menteri BUMN Erick Thohir |
Erick Thohir mengatakan, “Kunjungan hari ini bertujuan memastikan keputusan penurunan harga tiket pesawat benar-benar terealisasi. Tadi saya bersama Direksi Garuda, Citilink, dan Pelita Air mengecek harga tiket, dan ternyata benar-benar turun. Ini juga berkat kerja sama dengan Pertamina dan pengelola bandara. Kami mencoba membantu harga tiket lebih baik sesuai instruksi Bapak Presiden,” ujarnya.
Meski harga tiket pesawat sudah mengalami penurunan, Erick Thohir menegaskan bahwa upaya ini masih memerlukan evaluasi berkala. “Ada target pada 15 Desember, akhir bulan saya akan mengecek lagi, dan nanti Maret juga saya akan mengevaluasi. Ini adalah proses yang harus terus diperbaiki,” tambah Erick.
Menteri BUMN ini juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat dalam merencanakan perjalanan. Menurut Erick, kebiasaan membeli tiket di menit terakhir sering menjadi salah satu faktor penyebab naiknya harga tiket yang sering dikeluhkan.
“Dampak penurunan harga tiket terhadap peningkatan jumlah penumpang mungkin baru terlihat dalam satu minggu ke depan. Orang Indonesia biasanya membeli tiket di akhir keberangkatan, sama seperti membeli tiket pertandingan bola. Begitu tiket habis, baru marah,” ujarnya.
Perencanaan Sistematis dan Roadmap Jangka Panjang
Dalam konteks lonjakan penumpang, Erick Thohir menyadari bahwa kapasitas bandara tidak dapat mencukupi tanpa perencanaan yang sistematis. Oleh karena itu, pemerintah sedang menyusun roadmap lima tahun untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama musim liburan seperti Nataru dan Lebaran.
“Pemerintah ingin segalanya terencana. Tidak bisa lagi mengandalkan sifat musiman atau spontan. Kami sedang membuat rencana lima tahun ke depan, bagaimana situasi Lebaran dan Nataru dapat lebih tertata,” jelas Erick.
Erick menambahkan bahwa upaya ini melibatkan kerja sama lintas kementerian serta sektor swasta. “Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, Pak Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, dan Ibu Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana, semua sepakat. Tidak hanya BUMN, tetapi sektor swasta juga harus terlibat. Semua ini harus dilakukan secara kolaboratif,” lanjut Erick.
Dengan rencana ini, Erick berharap dapat meningkatkan layanan dan menekan harga tiket, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat selama periode liburan akhir tahun. Hal ini juga diharapkan dapat berdampak positif bagi pertumbuhan pariwisata Indonesia dan perekonomian nasional.
Merencanakan Perjalanan Jauh-Jauh Hari
Erick Thohir mengimbau masyarakat untuk mulai merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, mirip seperti kebiasaan masyarakat di negara lain. Menurutnya, penjadwalan tiket dan akomodasi di awal jauh dapat menghindari kenaikan harga yang mendadak.
“Kalau di negara lain, orang sudah memesan tiket dan hotel jauh-jauh hari. Tidak bisa lagi dilakukan secara mendadak. Jika spontan, harga tiket pasti mahal,” tegas Erick.
Ia juga berbagi pengalaman saat kuliah di luar negeri. “Dulu, saya mencari tiket murah dari koran. Tiket murah biasanya transit dua kali dan tidak langsung. Jadi, semuanya harus direncanakan lebih awal,” ungkap Erick.
Dalam upaya kolaboratif ini, Erick berharap bahwa pemerintah, perusahaan BUMN, dan sektor swasta dapat bersama-sama menciptakan sistem transportasi udara yang lebih efisien dan terjangkau, menjaga kenyamanan masyarakat, serta memberikan kontribusi positif bagi sektor pariwisata Indonesia.
0 Comments