MUI Sulsel Laksanakan Musda VIII, Ini Harapan Plt Gubernur

Foto bersama di ruang MUSDA VIII MUI Sulsel.

UJARAN.SULSEL – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menghelat Musyawarah Daerah (MUSDA) VIII di Hotel Four Points by Sheraton, jalan Andi Jemma, Kota Makassar, Sabtu 07/08/21).

Menurut laporan Ketua Panitia, H. Hasyid Hasan Palogai dalam laporannya mengatakan bahwa dalam MUSDA VIII MUI Sulsel ini peserta akan memilih 13 (tiga belas) orang formatur yang akan diberi mandat untuk memilih Ketua Umum (Ketum) MUI Sulsel periode 2021-2026.

Dalam sambutannya, Sekretaris Umum (Sekum) MUI Sulsel periode 2016-2021, Prof. Muh. Ghalib mewakili PLT Ketua Umum MUI Sulsel periode 2016 – 2021, mengatakan bahwa MUI harus terus bersinergi untuk pembinaan ummat.

“Mengawali sambutan saya, marilah kita bersama-sama mengirimkan do’a kepada segenap pengurus MUI Sulsel yang telah mendahului kita serta mendoakan segenap pengurus MUI Sulsel yang sedang dicoba sakit agar segera pulih sehingga dapat bersama-sama berkhidmat untuk kepengurusan MUI Sulsel. MUI Sulsel merupakan pelayan (khadimul ummah) dan sebagai mitra Pemerintah, karena itu MUI di satu sisi membantu Pemerintah di sisi lain terus bersinergi untuk pembinaan umat. Islam wasathiyah untuk dunia yang berkeadilan dan berperadaban perlu senantiasa digaungkan untuk memelihara umat untuk Indonesia yang damai dan bersatu,” tururnya.

Sementara itu, Ketua MUI Pusat, Jeje Zainuddin mengatakan bahwa MUI Wajib hadir untuk memberikan solusi terhadap masalah kebangsaan.

“Saat ini kita menghadapi musibah global berupa pandemi Covid-19 yang menggoyahkan sendi-sendi kehidupan kita, seperti di Bidang Pendidikan yang prosesnya dilakukan secara daring, tentu saja kualitasnya berbeda, bila dilakukan secara langsung. MUI wajib hadir untuk memberikan solusi terhadap masalah kebangsaan untuk menciptakan khoiru ummah,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa MUI harus tetap mengakomodasi praktik peribadatan.

“MUI mengawal ulama sebagai panutan/teladan yang baik, menggerakkan dakwah nahi mungkar dan mengembangkan ukhuwah, baik ukhuwah Islamiyah, basyariah, dan wathoniyah. Varian-varian dalam praktik ibadah selama tetap ahlusunnah waljamaah, tetap harus diakomodasi dalam kepengurusan MUI dalam rangka bersinergi untuk membangun Islam yang efektif,” katanya.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaeman mengungkapkan apresiasinya atas terlaksananya Musda tersebut.

“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya MUSDA VIII MUI Sulawesi Selatan ini untuk memilih Ketua Umum dan pengurus MUI Sulsel masa khidmat 2021-2026. Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan supaya warga masyarakat yang sudah kurang sehat, sakit-sakit badan sedikit supaya langsung periksa. Harus jujur, bila mengalami gejala Covid-19,” katanya.

Lebih lanjut, ia juga berharap MUI Sulsel menjadi pengayom dan memiliki kharisma yang kuat.

“Saya berharap MUI Sulsel menjadi pengayom dan memiliki karakter yang sejuk dan kharisma yang kuat. MUI jadi penengah antara Pemerintah dan Masyarakat serta menjadi benteng radikalisme. Kita berharap Masyarakat Sulsel puas akan hasil MUSDA VIII, yang menjadi pelanjut dari kepemimpinan almarhum AGH Sanusi Baco,” pungkasnya.

Menurut informasi yang diterima, MUSDA VIII MUI Sulsel tersebut dilaksanakan secara luring dan daring (blended) dengan dihadiri oleh, PLT Gubernur Sulawesi Selatan, dua Ketua MUI Pusat, diantaranya KH. Marsudi Syuhud, yang hadir secara virtual dan Jeje Zainuddin, yang hadir secara luring, Forkopimda Sulawesi Selatan, Kabag Kesra Kota Makassar mewakili Walikota Makassar, Pimpinan Perguruan Tinggi se-Sulawesi Selatan, pengurus MUI Sulsel, 24 Ketua dan Sekretaris MUI Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan, dan para tokoh Ormas Islam se-Sulawesi Selatan.

Penulis : Kasmir

0 Comments