Gandeng PKK Gowa, Dinas Koperasi Gowa Ajak UMKM Melakukan Digital Marketing



Foto Kadis Koperasi Gowa, H. Andi Aziz Pieter dan Ketua TP-PKK Gowa, Priska Paramita Adnan.

UJARAN.GOWA – Pandemi Covid-19 yang masih melanda Kabupaten Gowa bahkan dunia, berdampak pada pendapatan masyarakat yang berkurang, salah satunya pada Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada. Sedikitnya ada 37 ribu UKM Gowa yang mengalami hal ini, sehingga inovasi sangat dibutuhkan agar mampu bertahan.

Kepala Dinas (Kadis) Koperasi dan UKM Gowa, H. Andi Aziz Pieter mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi digitalisasi sangat baik dilakukan oleh para pelaku usaha namun tetap tidak melupakan cara yang konvensional.

“Kita akan lakukan sosialisasi mulai tanggal 11 Juni nanti kepada seluruh UKM Gowa agar bisa memanfaatkan digitalisasi dalam hal mempromosikan produknya. Karena pandemi Covid-19 pembeli lebih tertarik dengan berbelanja online tetapi tidak menghilangkan pembelanjaan langsung,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (05/06/21).

Untuk memaksimalkan sosialisasi nantinya, pihaknya bersinergi dengan Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Kabupaten Gowa sebagai salah satu mitra pemerintah dalam membantu pembangunan di Kabupaten Gowa.

“Kita mengajak PKK dan Dekranasda bekerjasama, jadi ketika sosialsiasi dilakukan mereka juga akan turun langsung melakukan pendampingan dan edukasi pentingnya digitalisasi di masa sekarang ini,” tuturnya.

Ia mengajak seluruh UKM agar bisa melakukan inovasi untuk mempromosikan produknya seperti memanfaatkan sosial media yang ada.

Sementara, Ketua TP PKK yang juga Ketua Dekranasda Gowa, Priska Paramita Adnan mengatakan bahwa saat ini memang akses digital sangat diperlukan, baik dalam sarana pelatihan, edukasi maupun kriteria pendaftaran UKM dan UMKM.

“Kita sudah berbincang-bincang dengan pak Kadis (audiens), Jum’at kemarin dan memang ada beberapa yang harus ditingkatkan oleh pelaku UMKM agar bisa memasukan produknya ke dalam ekosistem digital,” katanya.

Priska menjelaskan bahwa data survei menunjukkan 75 persen permasalahan dalam keberlanjutan UMKM masuk e-commerce adalah kesiapan UMKM itu sendiri, terkait karakteristik dan budaya penjual, layanan purna jual.

Selain itu, pemerintah juga akan berusaha untuk mengkoordinasikan factory sharing, agar para pelaku usaha dapat bergabung memanfaatkan pabrik yang ada sehingga tidak perlu modal yang terlalu besar.

“Permasalahan yang sering dihadapi UMKM adalah peningkatan kualitas produk, sehingga edukasi mengenai quality control maupun usaha pendampingan dari industri besar dibutuhkan agar dapat meningkatkan kualitas UMKM yang ada,” tambahnya.

Sehingga, salah satu cara yang bisa dilakukan dalam memasukkan produk ke digitalisasi bisa dimulai dengan memanfaatkan sosial media yang ada dengan melakukan promosi sebaik mungkin agar mampu bertahan di masa pandemi Covid-19.

“Di Era 4.0 ini kita dituntut untuk menggunakan teknologi, terlebih di masa pandemi yang mengakibatkan ekonomi kita turun drastis. Karena hal inilah kita akan turun langsung lakukan sosialisasi kepada UMKM kita,” pungkasnya.

Penulis : Kasmir

0 Comments