![]() |
Anggota Baleg DPR RI Gamal Albinsaid, saat mengikuti Sosialisasi Prolegnas tersebut di Auditorium Pemprov Sumatera Barat (Sumbar), Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/12/2024). |
Dalam Sosialisasi Prolegnas di Auditorium Pemprov Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (20/12/2024), Gamal menyoroti bahwa meskipun anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN, indikator kinerja pendidikan belum menunjukkan peningkatan signifikan.
“RUU Sisdiknas menjadi momentum untuk mendesain anggaran mandatory spending 20 persen di APBN dengan lebih efektif meningkatkan indikator pendidikan nasional,” ujar Gamal.
Ia juga mengapresiasi masukan dari berbagai pihak di Sumbar, seperti Gubernur Mahyeldi, DPRD, dan tokoh masyarakat. Menurutnya, dukungan dari daerah semakin mempertegas urgensi revisi UU Sisdiknas 2003.
“Masukan dari Sumbar linier dengan Prolegnas yang sudah kami susun di Komisi X DPR RI,” kata politisi Fraksi PKS ini.
Gamal mengutip beberapa data yang memperlihatkan rendahnya tingkat literasi di Indonesia. Berdasarkan data UNESCO, indeks literasi Indonesia hanya 0,001, yang berarti dari 1.000 penduduk, hanya satu orang yang gemar membaca. Selain itu, laporan The World Most Literate Country 2016 menempatkan Indonesia di peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei.
“Dalam laporan PISA, kita berada di peringkat 69 dari 82 negara, ini masalah besar,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, DPRD Sumbar juga menyuarakan aspirasi terkait RUU Perlindungan Guru dan Dosen. Gamal menyebutkan, usulan ini dapat diakomodasi melalui dua skema, yaitu menjadi bagian dari RUU Sisdiknas atau dibuat terpisah sebagai regulasi tersendiri.
“Komponen perlindungan guru bisa masuk dalam revisi UU Sisdiknas untuk meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi guru, sehingga kualitas pendidikan nasional lebih baik,” tambahnya.
RUU Sisdiknas akan menjadi pijakan penting dalam menyelesaikan berbagai masalah pendidikan, termasuk rendahnya literasi dan ketertinggalan kualitas SDM di Indonesia. Gamal menegaskan, revisi ini diharapkan membawa perubahan signifikan pada masa depan pendidikan di Indonesia.
Program ini diharapkan mampu menjawab tantangan global sekaligus memanfaatkan potensi besar dalam membangun generasi muda yang berdaya saing tinggi.
0 Comments