Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, yang lebih akrab disapa Danny Pomanto |
UJARAN, Makassar - Dalam gelapnya dini hari, sebuah cahaya kecil perlahan menerangi Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang di Makassar. Suasana khidmat melingkupi seluruh area, seakan-akan setiap jiwa yang hadir telah dipanggil untuk menundukkan kepala, merasakan kedalaman momen yang begitu sakral.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, yang lebih akrab disapa Danny Pomanto, melangkah perlahan, mendampingi Pj Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakhrulloh, dan jajaran Forkopimda lainnya. Malam itu, Sabtu, 17 Agustus 2024, bukan sekadar malam biasa itu adalah malam ketika bangsa ini mengenang perjuangan para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan.
Langit malam yang gelap seolah menjadi kanvas sempurna untuk melukiskan rasa hormat yang mendalam. Di tengah keheningan, para peserta upacara, dari berbagai kalangan, berdiri tegap. Mereka bukan sekadar menghadiri acara, melainkan turut merasakan denyut perjuangan yang dulu berkobar di dada para pahlawan.
Dalam keheningan yang pekat, seolah-olah ada bisikan yang menghantar mereka untuk kembali mengingat janji: janji untuk melanjutkan perjuangan, janji untuk menjaga kemerdekaan yang telah direbut dengan darah dan air mata.
Suasana haru menyelimuti setiap detik upacara tersebut. Ketika Danny Pomanto mengucapkan Dirgahayu Negeriku, Dirgahayu RI ke-79, suaranya menggema dengan kehangatan yang menyentuh setiap hati yang hadir. Tidak ada keraguan dalam nada suaranya, hanya tekad yang kuat untuk membawa bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045.
"Mari kita rekatkan soliditas kita, satukan semangat kita menuju Indonesia Emas 2045," ajaknya dengan penuh semangat.
Bagi Danny Pomanto, malam ini bukan hanya perayaan kemerdekaan. Ini adalah penanda waktu, sebuah pengingat bahwa bangsa ini sedang menuju era baru rotasi kepemimpinan, presiden baru, dan program-program baru yang akan menentukan masa depan Indonesia.
Di tempat yang sunyi dan hening ini, di bawah langit malam yang diam, terdapat 2.100 pahlawan yang beristirahat dengan tenang 1.545 dari TNI, 124 dari Polri, 67 dari PNS, 348 dari Laskar, dan 16 pahlawan tak dikenal.
Di sini, di antara nisan-nisan yang diam, setiap nama yang terukir adalah saksi bisu dari sejarah yang panjang dan penuh perjuangan. Malam ini, di tempat ini, mereka yang hidup bersumpah akan meneruskan perjuangan mereka yang telah tiada.
Semoga arwah para pahlawan diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa. (jj)
0 Comments