Pimpinan MUI Sulsel Menerima Silaturahim Pengurus DPW Hidayatullah Sulsel

UJARAN.MAKASSAR – Majelis Ulama Indonesia (MUI), Sulawesi Selatan dipimpin oleh Ketua Umum, Prof. Dr. KH. Najamuddin, Lc., didampingi oleh Sekretaris Umum, Dr. KH. Muammar Bakry, Lc., M.A., Ketua bidang Pendidikan, Dr. KH. Kamaluddin Abu Nawas, M.Ag., Sekretaris bidang Infokom, Prof. Dr. H. Sukardi Weda, S.S., M.Hum., M.Pd., M.Si., M.M., M.Sos.I., M.A.P. menerima kunjungan silaturahin Pengurus DPW Hidayatullah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), di Sekretariat MUI Sulsel, di Jln. Masjid Raya, pada Sabtu, 26/02/2022.

Hadir dari DPW Hidayatullah Sulawesi Selatan, diantaranya Drs. Nasri Bohari, M.Pd, yang juga Ketua DPW Hidayatullah Sulsel, didampingi oleh Dr. Nasrullah Bin Sapa, Lc., M.A., yang juga Ketua DPD Hidayatullah Kota Makassar, H. Muh. Nasrullah Alwi, Lc., Abd. Kadir, S.Pd.I., yang juga Bendahara DPW Hidayatullah, dan Imran Djufri.

Pimpinan MUI Sulsel, menyambut baik kunjungan silaturahim tersebut. Prof. Dr. KH. Najamuddin, Lc. MA, dalam sambutan penerimaanya mengatakan bahwa kita perlu saling mengenal, oleh karenanya Beliau berharap supaya Pimpinan Hidayatullah Sulsel, dapat menyampaikan visi-misinya

“MUI adalah Khadimul Ummah. Islam yang dibangun di MUI bersifat Wasathiyah atau moderat, dalam berbagai dimensi kehidupan, yang dakwahnya mengedepankan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah Wathaniyah, dan ukhuwah Basyariyah atau Insaniyah, ujarnya. Dalam arahannya, Prof. Dr. KH. Najamuddin juga menekankan kehadiran MUI untuk menjaga ummat, masalah khilafiah tidak perlu dipertentangkan, perbedaan jangan dijadikan perselisihan, pintanya. Islam ini rahmat, bukan musibah,” ujarnya.

Dr. KH. Muammar Bakry, Lc., M.A., yang juga Sekretaris Umum MUI Sulsel mengatakan bahwasanya dalam berdakwah tidak perlu membahas identitas lain dan tak perlu mempermasalahkan cara orang lain beribadah

“Dalam berdakwah, tidak perlu membahas identitas yang lain, tidak perlu mempermasalahkan cara orang lain beribadah. MUI Sulsel, terdapat 13 bidang yang memiliki tupoksi yang berbeda untuk keummatan, yakni kehadiran MUI untuk dapat menjawab problema keummatan,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Dr. KH. Kamaluddin Abu Nawas, M.A., mengatakan bahwa MUI bersifat inklusif dan MUI adalah tempat mengabdi

“MUI bersifat inklusif, semua ormas Islam, pesantren, perguruan tinggi, diakomodasi dalam kepengurusan MUI Sulsel. MUI adalah tempat mengabdi dan kedepannya, MUI Kabupaten/Kota perlu melibatkan ormas-ormas Islam dalam kepengurusan MUI dan perlu membentuk forum silaturahim untuk ormas Islam,” tegasnya.

Drs. Nasri Bohari, M.Pd., yang juga Ketua DPW Hidayatullah Sulsel, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya atas penerimaan hangat dari Pimpinan MUI Sulsel

“Hidayatullah hadir di 24 Kabupaten/Kota di Sulsel, yang didominasi oleh anak muda, yang perlu bimbingan, tentang bagaimana berdakwah yang benar, yakni berdakwah yang rahmatan lil alamin dan dakwah bil ma’ruf. Sebagai lembaga dakwah, Hidayatullah terbuka dan menerima semua elemen masyarakat untuk dibimbing sehingga mereka dapat ber-Islam dan bernegara yang baik,” tuturnya.

Adapun visi Hidayatullah adalah membangun masyarakat dan peradaban Islam, dengan dua mainstream, yaitu dakwah dan pendidikan. Perlu gerakan bersama untuk mewujudkan gerakan dakwah yang baik, yakni pembekalan bagi muballigh untuk menciptakan Sulsel yang damai. Drs. Nasri Bohari juga berharap hadir forum ummat Islam dan MUI sebagai pembinanya. (Red/Acc)

0 Comments